Showing posts with label Just Share. Show all posts
Showing posts with label Just Share. Show all posts

Monday, 20 April 2015

Renungan sebelum tua datang

������ RENUNGAN MALAM INI

������ Ketika aku membuka lembaran-lembaran file pegawai yang telah pensiun, kutemukan catatan berikut ini:

������ Dahulu aku berangan-angan…..Andai aku menjadi seorang pegawai kantoran…...

▪Dan benar saja, akhirnya akupun bekerja sebagai pegawai Sehingga akupun terobsesi untuk segera menikah.

������ Dahulu aku berangan-angan ….Kiranya aku dapat menikah.....

▪Dan benar saja, akupun menikah, akan tetapi hidup ini demikian sepi tanpa kehadiran anak.

������ Akupun berangan-angan….kiranya aku dikaruniakan anak

▪Dan benar saja, akupun diberikan karunia anak -anak.

Akan tetapi ,tidak berselang beberapa lama akhirnya aku jenuh dengan dinding2 apartemenku sendiri.

������ Akupun kembali berangan-angan..Andai aku memiliki rumah pribadi. Terdapat halaman dan tamannya…

▪Dan benar saja, setelah berusaha keras akupun memiliki rumah itu, akan tetapi… anak anak ku sudah pada dewasa..

������ Akupun kembali berangan-angan. Duhai kiranya aku dapat menikahkan mereka…

▪Dan benar saja, akhirnya merekapun telah menikah.

������ Tapi aku jenuh dengan pekerjaanku dengan segala kesulitannya,semuanya terasa sangat melelahkanku.

������ Akupun kembali berangan-angan..Andai aku segera pensiun agar aku dapat beristirahat.

▪Benar saja, akupun akhirnya pensiun.

������ Akan tetapi akupun tinggal seorang diri persis seperti kala aku baru lulus kuliah dahulu.

������ Akan tetapi ketika baru lulus kuliah dahulu. Saat itu aku tengah menyongsong kehidupan,

Sementara saat ini aku sedang menyongsong akhir kehidupan. Namun meskipun demikian, aku masih saja memiliki setumpuk angan -angan…

������ Kini aku berangan-angan untuk menghafalkan Al Qur’an

▪Tapi… ingatanku telah mengkhianatiku (cepat lupa)

������ Aku juga berangan-angan untuk berpuasa mendekatkan diri kepada Allah...... ▪Tapi kesehatanku tidak lagi mendukungku.

������ Aku juga berangan-angan untuk bangun shalat malam....

▪Tapi kakiku tak mampu lagi menahan beban tubuhku

Sungguh benarlah Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, al-Musthafa,

“Pergunakanlah sebaik-baiknya 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara:

1 Masa mudamu sebelum datang masa tuamu 2 Masa sehatmu sebelum

3 Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu 4 Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu 5 Masa hidupmu sebelum datang kematianmu

������ Ya Allah....Bantulah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan melakukan ibadah sebaik-baiknya kepada-Mu.

������ Saudaraku… Jika dalam aktivitas harianmu tidak terdapat ;

√ Dua rakaat Shalat Duha,

√ Atau 1 hizb bacaan Qur’an

√ Atau shalat Witir di malam hari,

√ Atau ungkapan kalimat baik yang kau ucapkan,

√ Atau sedekah yang dapat memadamkan kemurkaan Allah,

√ Atau amalan rahasia yang tak diketahui melainkan Allah.

������ Maka masih adakah nikmat hidup tersisa untukmu?

������������ Diterjemahkan oleh Fadlan Akbar, Lc. dari artikel berbahasa Arab dgn sedikit editan.

Pekanbaru, Sahabatmu

Monday, 16 March 2015

Muhasabah

Muhasabah

Akhi yang tercinta..renungilah..

Merenunglah sejenak bersama jiwamu..dan tanyailah : Sampai kapan saya harus berjalan dibelakang syahwat ? Dan mengekor pada kemungkaran ? Memangnya berapa lama saya akan hidup di dunia ? 60 tahun..80 tahun..100 tahun..1000 tahun..lantas apa? Kematian setelahnya..kemudian hari perhitungan yang menggiringku entah kepada kenikmatan atau kepada neraka jahannam.

Akhi..bayangkan jika dirimu telah menyongsong kematian..lalu engkau telah masuk ke dalam kuburmu..terlihatlah olehmu gelapnya rumah lahadmu..bersendiri..sempit lagi mengenaskan..

Ingatlah..dua orang malaikat yang akan mendudukkanmu dan menanyaimu banyak perihal..
Ingatlah..seperti apa tubuhmu setelah mati ..seluruh persendian patah..tulang belulangmu telah remuk..jasadmu binasa dan engkau tinggal menjadi santapan ribuan hewan dan belatung.

Ingatlah..hari ketika engkau mendengarkan teriakan yang lantang..teriakan tanda kebangkitan kembali seluruh makhluk untuk di hadapkan kepada Allah..maka saat itu hatimu mungkin kaget setengah mati hingga rambutmu beruban..lalu engkau keluar dari kuburmu penuh debu tak berkhitan lagi telanjang.

Sungguh karena hari itulah bumi bergoncang, gunung menjadi hancur lebur dan seĺuruh mata terbelalak..buku amal akan dibagikan..maka orang-orang akan ketakutan dan cemas..neraka telah dinyalakan..sedang dosa-dosa menyelimuti..siraathpun telah dibentangkan dan besi-besi pengail telah terpampang..perhitungan akhirnya tiba..adzab telah menguat..dan kitab telah menjadi saksi padahal tak ada lagi sebab-sebab penolong.

Ingatlah..kehinaanmu pada hari yang agung itu..kesendirianmu bersama rasa takut, sedih, cemas dan dosa..maka engkau pasti akan berlepas diri dari anak-anakmu, ibu, ayah, isteri dan saudara...

Ingatlah..ketika mizan/timbangan telah diletakkan..dan lembaran-lembaran amalmu beterbangan...

Berapa banyak kesalahan yang termaktub dalam catatanmu..dan berapa banyak kekurangan dalam amalanmu..

Ingatlah..ketika namamu telah dipanggil dihadapan seluruh makhluk..wahai fulan ibn fulan..kemari dan menghadaplah kepada Allah..maka engkau seorang diri berdiri dihadapanNya karena hanya dirimu yang dipanggil kala itu..

Ingatlah..betapa lemahnya dirimu saat itu..bagaimana rasa takutmu, badanmu akan lemas dan jantungmu akan berdetak kencang..sebab engkau sedang berdiri di hadapan Penguasa yang haq dan nyata..yang dahulunya engkau lari dariNya..dan berpaling tatkala memanggilmu..

Engkau berdiri sedang ditanganmu sebuah kitab..tak menyisakan hal kecil atau besar melainkan pasti tercatat padanya..lalu engkau akan membaca darinya dengan lidah yang kelu dan hati yang hancur lebur..sungguh betapa memalukan dan menakutkan..

Lantas dengan lidah yang manakah yang akan engkau gunakan tatkala Allah menanyaimu ? Kemanakah hartamu engkau belanjakan ? Usiamu engkau habiskan untuk apa ? Kedua matamu yang engkau gunakan untuk berbuat khianat..telingamu yang engkau gunakan maksiyat..dengan kaki manakah yang akan engkau gunakan untuk berdiri di hadapanNya ? Dan dengan mata apakah engkau akan memandang kepadaNya ? Dan dengan hati manakah engkau menjawabNya kelak ?

Apa yang akan engkau katakan kepadaNya esok ? Ketika Allah berkata padamu : Wahai hambaKu..mengapa engkau tak memuliakanKu ? Mengapa engkau tak malu padaKu ? Mengapa engkau tak merasakan keberadaanKu ?

Wahai hambaKu..apakah engkau meremehkan pandanganKu kepadamu ?

Wahai hambaKu..bukankah Aku telah berbuat baik kepadmu ? Bukankah Aku telah memberimu rezeki ?

Akhi yang tercinta..ingatlah selalu..saat-saat berat tersebut..dan waktu-waktu yang menakutkan itu..hari dimana manusia akan lupa seluruh kekasih dan cintanya..dan takkan pernah selamat pada hari itu kecuali orang-orang yang memiliki hati yang bersih.

Akhi..merenunglah sejenak guna mentafakkuri keadaan kita kelak..dan ketahuilah bahwa sesungguhnya antum tak eksis di dunia ini melainkan untuk menegakkan ibadah kepada Allah. Dan antum tak diciptakan untuk senda gurau, bermain dan sia-sia belaka...

Akhi..sungguh aku mengajak keyakinan dan agama yang antum yakini..yang melarang antum dari segala kemungkaran...

Aku juga mengajak akhlakmu yang seharusnya mengangkatmu dari rendahnya syahawat...

Juga akalmu yang menolak segala kesia-siaan...

Hatimu yang merasa takut akan kebinasaan...

Girahmu terhadap wanita-wanita mahrammu yang mulia dan suci...

Maka tolonglah jiwamu..menangilah perseturuan hawa nafsumu..maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik di dunia dan di akhirat...

Akhi..demi Allah aku tak menuliskan huruf-huruf ini, mengucapkan kalimat-kalimat ini, melainkan karena rasa takutku terhadap wajahmu yang demikian putih..jangan-jangan ia menjadi hitam kelak pada hari kiamat..berubah menjadi gelap..juga tubuhmu yang baik, agar tak dijilat oleh api neraka..semoga saja hatimu yang suci itu mau menerimanya, juga jiwamu yang bening mau menerimanya..sungguh aku mohon kepada Allah agar Ia memberikan husnul khatimah bagi kita semua..dan mengokohkan ketika sakaraatul maut..serta menjadikan akhir ucapan kita di dunia dgn kalimat syahadat...Allohumma amiin.

 ☝ Silahkan share
 ----------------------------
Untuk mendapatkan pesan-pesan Kajian Islam, silahkan mengirimkan Nama dan Asal daerahnya ke nomor +966533098951 via WhatsApp.

Tuesday, 24 February 2015

SURGA ITU MAHAL HARGANYA

"SURGA ITU MAHAL HARGANYA"
Salam dan doa dari Rumah Tahfidz Buya Hamka

Berapa harga Syurga ?

Dikisahkan bahwa Ibrahim bin Adham pernah melakukan suatu perjalanan, tiba-tiba di tengah perjalanan ia mencari sebuah tempat untuk menunaikan hajatnya (toilet).

Tampak seorang pemuda berjaga di tempat tersebut, lalu mengatakan: “jika kau mau masuk ke tempat ini, haruslah kau membayarnya” ungkapnya pada lelaki paruh baya itu.
Mendengar ucapan tersebut, Ibrahim bin Adham pun terdiam dan menitikkan air mata.

Pemuda tersebut heran, seraya berkata: "jika kau tak punya uang, carilah tempat lain”.

Ibrahim bin Adham pun menjawab: “aku menangis, bukan karena tidak memiliki uang. Aku menangis karena merenungi, jika tempat sekotor ini saja harus dibayar untuk memasukinya, apalagi surga yang begitu indah…”

Surga itu mahal harganya. Kenikmatannya tak tertandingi. Sedikit saja kenikmatannya melebihi seluruh kenikmatan dunia dan seisinya. Siapa yang mau masuk surga maka –pada dasarnya- harus membelinya dengan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya.

"Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal. Ketahuilah, sesungguhnya barang dagangan Allah itu adalah surga." (HR. Al-Tirmidzi)

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka”. (QS At Taubáh: 111).

"Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar." (QS. Al-Shaff: 10-12)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

“Jaminlah bagiku enam hal, niscaya aku jamin surga bagi kalian; jujurlah dalam berbicara, tepatilah apabila berjanji, tunaikanlah amanah yang diberikan kepadamu, jagalah kemaluanmu, tahanlah pandanganmu, dan tahanlah tanganmu (dari berbuat dosa)
(HR Ahmad, Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Hibban )

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Barang siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya"
(HR Bukhari)
Yang dimaksud dengan apa yang ada di antara dua rahangnya adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara kedua kakinya adalah kemaluan.

"Dari 'Uqbah bin 'Aamir, ia berkata: "Aku bertanya, wahai Rasulallah, apakah sebab keselamatan?" Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Kuasailah lidahmu, rumah yang luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu". [HR. Tirmidzi, no. 2406].
Maksudnya, janganlah berbicara kecuali dengan perkara yang membawa kebaikan, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan ketaatan-ketaatan, dan hendaklah menyesali kesalahan-kesalahan dengan cara menangis.

Ada seorang Arab Badui berkata, “Wahai Rasulullâh ! Tunjukkanlah aku amalan yang jika aku kerjakan maka aku akan masuk surga.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu, mengerjakan shalat fardhu, membayar zakat yang wajib, dan berpuasa Ramadhan.” (HR Bukhari)

Tuesday, 17 February 2015

Tamparan dari dosen

Sebuah renungan untuk diri sendiri . Ini cara saya
menggampar mahasiswa saya Tulisan dari Bapak I
Made Andi Arsana (Teknik Geodesi UGM). Semoga
menginspirasi. Tamparan dari dosen untuk
mahasiswa ini semoga dapat menjadi motivasi
untuk terus belajar dan bekerja keras.
1. Kamu ingin dapat beasiswa S2 ke luar negeri
nanti? Pastikan IP di atas 3 dan TOEFL di atas 500!
Merasa tidak pinter? BELAJAR!
2. Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah
S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu kalau kamu
tidak cuma twitteran saja sampai lulus nanti.
3. Kamu tidak akan bisa S2 di luar negeri karena
akan ditolak profesor kalau nulis email formal saja
tidak bisa. Alay itu tidak keren, tidak usah bangga!
4. Tidak usah tanya tips cara menghubungi
professor di luar negeri kalau kirim email ke dosen
sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu akun
niennna_catique@gmail.com itu!
5. Tidak usah ikut meledek Vicky, kamu saja tidak
tahu kapan harus pakai tanda tanya, tanda seru,
tanda titik, spasi, huruf besar, huruf kecil di email
kok!
6. Mana bisa diterima di perusahaan multinasional
biarpun IP tinggi kalau nulis email saja lupa salam
pembuka dan penutup
7. Sok mengkritik kebijakan UN segala, dari cara
menulis email saja kelihatannya kamu tidak lulus
Bahasa Indonesia kok. Tidak usah gaya!
8. Bayangkan kalau kamu harus menulis email ke
pimpinan sebuah perusahaan besar. Apa gaya
bahasa email kamu yang sekarang itu sudah
sesuai? Jangan-jangan bosnya tertawa!
9. Apapun bidang ilmu kamu, akhirnya kamu akan
berhubungan dg MANUSIA yang beda umur dan
latar belakangnya. Belajar komunikasi yang baik.
Jangan bangga jadi alay!
10. Bangga bisa software dan gunakan alat-alat
canggih? Suatu saat kamu harus yakinkan
MANUSIA akan skill itu. Belajar komunikasi
dengan bahasa manusia biasa!
11. Kamu orang teknik dan hanya peduli skil
teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu akan jual
skil itu pada MANUSIA, bukan pada mesin!
12. Kamu kira orang teknik hanya ngobrol sama
mesin dan alat? Kamu harus yakinkan pengambil
kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu
manusia. Belajar ngomong sama manusia!
13. Malas basa-basi sama orang yang tidak
dikenal? Enam tahun lagi kamu diutus kantor
untuk presentasi sama klien yang tidak kamu
kenal. Belajar!
14. Malas belajar bikin presentasi? Lima thn lagi
bos kamu datang dengan segepok bahan, “saya
tunggu file presentasinya besok!”
15. Kamu orang sosial dan malas belajar hal-hal
kecil di komputer? Lima tahun lagi bos kamu
datang bertanya “cara membesarkan huruf di Ms
Word dengan shortcut gimana ya?’ Mau nyengir?
16. Mahasiswa senior, jangan bangga bisa
membully Mahasiswa baru, tujuh tahun lagi kamu
diinterview sama dia saat pindah kerja ke
perusahaan yang lebih bagus
17. Mahasiswa senior, keren rasanya ditakuti
Mahasiswa baru? JANGAN! Urusan kalian nanti
bersaing sama orang-orang ASEAN dan Dunia. Bisa
bikin mereka takut tidak?
18. Bangga bisa demo untuk mengundurkan jadwal
ujian karena kamu tidak siap? Kamu itu
mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia
Tenggara, masa’ urusannya cetek-cetek begitu sih?!
19. Tidak usah lah sok hebat demo nyuruh SBY
berani sama Amerika kalau kamu diskusi sama
mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap
20. Tidak perlu lah teriak-teriak “jangan
tergantung pada barat” jika kamu belum bisa tidur
kalau tidak ada BB dekat bantal
21. Tentara kita tidak takut sama tentara Malaysia
kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa Malaysia
debat ilmiah dlm forum di Amerika!
22. Tidak perlu beretorika menentang korupsi
kalau kamu masih nitip absen sama teman saat
demo antikorupsi!
23. Boleh kampanye “jangan tergantung pada
barat” tapi jangan kampanye di Twitter, Facebook,
BBM, Path dan Email! Memangnya itu buatan
Madiun?!
24. Kalau file laporan praktikum masih ngopi dari
kakak kelas dan hanya ganti tanggal, tidak usah
teriak anti korupsi ya Boss!
25. Minder karena merasa dari kampung, tidak
kaya, tidak gaul? Lima tahun lagi kamu bisa S2 di
negara maju karena IP, TOEFL dan kemampuan
kepemimpinan. Bukan karena kaya dan gaul!
26. Pejabat kadang membuat kebijakan tanpa riset
serius. Sama seperti mahasiswa yang membuat
tugas dalam semalam hanya modal Wikipedia
27. DPR kadang studi banding untuk jalan-jalan
doang. Sama seperti mahasiswa yang tidak serius
saat kunjungan ke industri lalu nyontek laporan
sama temannya
28. Pejabat kadang menggelapkan uang rakyat.
Sama seperti mahasiswa yang melihat bahan di
internet lalu disalin di papernya tanpa
menyebutkan sumbernya.
29. Alah, pakai mengkritik kebijakan pemerintah
segala, bikin paper saja ngopi file dari senior dan
ubah judul, pendahuluan sama font-nya
30. Gimana mau membela kedaulatan bangsa
kalau waktu menerima kunjungan mahasiswa
asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi.
Mau pakai bambu runcing?
31. Kalau kamu berteriak “jangan mau ditindas
oleh asing”, coba buktikan. Ikuti forum ASEAN
atau Dunia dan buktikan di situ kamu bisa
bersuara dan didengar!

Mengapa Tuhan memilih Anda untuk ...... ?

Terlalu bagus untuk tidak dibagikan:

Arthur Ashe, pemain Wimbledon legendaris sekarat karena AIDS yg berasal dari darah yg terinfeksi virus ketika operasi jantung pada 1983.

Dia menerima surat dari para penggemarnya, salah satu dari mereka ada yg menyampaikan:
"Mengapa Tuhan memilih Anda untuk mendapatkan penyakit yg buruk seperti ini??"

Terhadapnya, Arthur Ashe menjawab:
Lima puluh juta anak mulai bermain tenis,
Lima juta dari mereka belajar bagaimana bermain tenis,
Lima ratus ribu belajar tenis secara profesional,
Lima puluh ribu bertanding dalam turnamen,
Lima ribu mencapai Grand Slam,
Lima puluh mencapai Wimbledon,
Empat mencapai semifinal,
Dua mencapai final dan ketika saya menggenggam pialanya, saya tak pernah bertanya pada Tuhan, "Kenapa (harus) saya?"

Jadi ketika sekarang saya sakit, bagaimana bisa saya menanyakan kepada Tuhan, "Kenapa (harus) saya?"

Kebahagiaan membuatmu tetap manis.
Cobaan membuatmu kuat. Kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia.
Kegagalan membuatmu tetap rendah hati.
Kesuksesan membuatmu tetap berpijar.
Namun, hanya iman yg membuatmu tetap melangkah.

Layak dibagikan:

Kadang engkau merasa tidak puas terhadap kehidupanmu sementara banyak orang di dunia ini memimpikan bisa hidup sepertimu.

Anak kecil di ladang memandang pesawat terbang di atasnya, dan memimpikan bisa terbang, tetapi sang pilot di pesawat itu memandang ladang di bawahnya dan memimpikan bisa pulang ke rumah.

Begitulah hidup.
Nikmatilah hidupmu.

Jika kekayaan adalah rahasia kebahagiaan, tentu orang-orang kaya akan menari-nari di jalanan. 
Tapi? Hanya anak2 miskinlah yg melakukannya.
��

Jika kekuatan memang menjamin keamanan, tentu orang-orang penting akan berjalan tanpa pengawalan.
Tapi? Hanya mereka yg hidup sederhana yg bisa tidur nyenyak.

Jika kecantikan dan kepopuleran memang membawa kita pada hubungan yang ideal, tentu para selebriti pasti punya perkawinan yg terbaik.

Hiduplah sederhana
Berjalanlah dengan rendah hati.
Dan mencintailah dengan tulus..
karena
Cinta,
Indah
Namanya
Tulus
Artinya

may be useful !!

Wednesday, 28 January 2015

Info Timeline Penutupan dan Pembukaan Jalur Pendakian

Berita untuk Para Pendaki
Sekedar info:

1. Jalur pendakian Gn. Kerinci tutup 27 Desember 2014 - batas waktu ???
2. Jalur pendakian Gn. Gede Pangrango tutup 31 Desember 2014 - 31 Maret 2015
3. Jalur pendakian Gn. Semeru tutup 05 Januari 2015 - 06 April 2015.
4. Jalur pendakian Gn. Rinjani tutup 10 Januari - 31 Maret 2015
5. Jalur pendakian Gn. Merapi tutup 16 Januari - 16 Maret 2015
6. Jalur pendakian Gn. Ciremai tutup 19 Januari 2015 - 31 Maret 2015
7. Jalur pendakian Gn. Ungaran tutup s.d 05 Maret 2015.
8. Jalur pendakian Gn. Salak dan obyek wisata Kawah Ratu tutup 01 Januari 2015 - hingga kondisi kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak secara umum memungkinkan dibuka kembali.
9. Jalur pendakian Gn. Prau tutup 01 Januari 2015 - 31 Maret 2015.
10. Jalur pendakian Gn. Arjuna Welirang tutup 14 Januari - sampai kondisi benar-benar aman.

Demikian untuk menjadi perhatiannya..
Mari berbagi..

#copas dari grup Line

Tuesday, 2 September 2014

Bebas Financial

Ingin Bebas Finansial? Ini Rahasianya dari Rasulullah

Dengan langkah gontai, laki-laki itu datang menghadap Rasulullah. Ia sedang didera problem finansial; tak bisa memberikan nafkah kepada keluarganya. Bahkan hari itu ia tidak memiliki uang sepeserpun.

Dengan penuh kasih, Rasulullah mendengarkan keluhan orang itu. Lantas beliau bertanya apakah ia punya sesuatu untuk dijual. “Saya punya kain untuk selimut dan cangkir untuk minum ya Rasulullah,” jawab laki-laki itu.

Rasulullah pun kemudian melelang dua barang itu.

“Saya mau membelinya satu dirham ya Rasulullah,” kata salah seorang sahabat.

“Adakah yang mau membelinya dua atau tiga dirham?” tanya Rasulullah.

Inilah lelang pertama dalam Islam. Dan lelang itu dimenangkan oleh seorang sahabat lainnya. “Saya mau membelinya dua dirham”

Rasulullah memberikan hasil lelang itu kepada laki-laki tersebut. “Yang satu dirham engkau belikan makanan untuk keluargamu, yang satu dirham kau belikan kapak. Lalu kembalilah ke sini.”

Setelah membelikan makanan untuk keluarganya, laki-laki itu datang kembali kepada Rasulullah dengan sebilah kapak di tangannya. “Nah, sekarang carilah kayu bakar dengan kapak itu…” demikian kira-kira nasehat Rasulullah. Hingga beberapa hari kemudian, laki-laki itu kembali menghadap Rasulullah dan melaporkan bahwa ia telah mendapatkan 10 dirham dari usahanya. Ia tak lagi kekurangan uang untuk menafkahi keluarganya.

Salman Al Farisi punya rumus 1-1-1. Bermodalkan uang 1 dirham, ia membuat anyaman dan dijualnya 3 dirham. 1 dirham ia gunakan untuk keperluan keluarganya, 1 dirham ia sedekahkan, dan 1 dirham ia gunakan kembali sebagai modal. Sepertinya sederhana, namun dengan cara itu sahabat ini bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan bisa sedekah setiap hari. Penting dicatat, sedekah setiap hari.

Nasehat Rasulullah yang dijalankan oleh laki-laki di atas dan juga amalan Salman Al Farisi memberikan petunjuk kepada kita cara dasar mengelola keuangan. Yakni, bagilah penghasilan kita menjadi tiga bagian; satu untuk keperluan konsumtif, satu untuk modal dan satu untuk sedekah. Pembagian ini tidak harus sama persis seperti yang dilakukan Salman Al Farisi.

KEPERLUAN KONSUMTIF

Untuk soal ini, rasanya tidak perlu diperintahkan pun orang pasti melakukannya. Bahkan banyak orang yang menghabiskan hampir seluruh penghasilannya untuk keperluan konsumtif. Tidak sedikit yang malah terjebak pada masalah finansial karena terlalu menuruti keinginan konsumtif hingga penghasilannya tak tersisa, bahkan akhirnya minus.

Yang perlu menjadi catatan, bagi seorang suami, membelanjakan penghasilan untuk keperluan konsumtif artinya adalah memberikan nafkah kepada keluarganya. Jangan sampai seperti sebagian laki-laki yang menghabiskan banyak uang untuk rokok dan ke warung, sementara makanan untuk anak dan istrinya terabaikan.

MODAL

Sisihkanlah penghasilan atau uang Anda untuk modal. Bahkan, kalaupun Anda adalah seorang karyawan atau pegawai. Sisihkanlah setiap bulan gaji Anda untuk menjadi modal atau membeli aset. Menurut Robert T. Kyosaki, inilah yang membedakan orang-orang kaya dengan orang-orang kelas menengah dan orang miskin. Orang kaya membeli aset, orang kelas menengah dan orang miskin menghabiskan uangnya untuk keperluan konsumtif. Dan seringkali orang kelas menengah menyangka telah membeli aset, padahal mereka membeli barang konsumtif; liabilitas.

Aset adalah modal atau barang yang menghasilkan pemasukan, sedangkan liabilitas adalah barang yang justru mendatangkan pengeluaran. Barangnya bisa jadi sama, tetapi yang satu aset, yang satu liabilitas. Misalnya orang yang membeli mobil dan direntalkan. Hasil rental lebih besar dari cicilan. Ini aset. Tetapi kalau seseorang membeli mobil untuk gengsi-gengsian, ia terbebani dengan cicilan, biaya perawatan dan lain-lain, ini justru menjadi liabilitas. Robert T Kiyosaki menemukan, mengapa orang-orang kelas menengah sulit menjadi orang kaya, karena berapapun gaji atau penghasilan mereka, mereka menghabiskan gaji itu dengan memperbesar cicilan. Berbeda dengan orang yang membeli aset atau modal yang semakin lama semakin banyak menambah kekayaan mereka.

Jangan dianggap bahwa aset atau modal itu hanya yang terlihat, tangible. Ada pula yang tak terlihat, intangible. Contohnya ilmu dan skill. Jika Anda adalah tipe profesional, meningkatkan kompetensi dan skill adalah bagian dari modal, bagian dari aset. Dengan kompetensi yang makin handal, nilai Anda meningkat. Penghasilan juga meningkat.

SEDEKAH

Jangan lupa sisihkan penghasilan Anda untuk sedekah. Mengapa? Sebab ia adalah bekal untuk kehidupan yang hakiki di akhirat nanti. Baik sedekah wajib berupa zakat maupun sedekah sunnah.

Apa yang dilakukan Salman Al Farisi adalah amal yang luar biasa. Ia bersedekah senilai apa yang menjadi keperluan konsumtif keluarganya. Jadi kita kita punya gaji atau penghasilan tiga juta, lalu kebutuhan konsumtif keluarga kita satu juta, kita baru bisa menandingi Salman Al Farisi jika bersedekah satu juta pula. Namun karena ada hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa sedekah satu bukit tidak dapat menyamai sedekah satu mud para sahabat, kita tak pernah mampu menandingi sedekah Salman Al Farisi.

Harta sejati kita yang bermanfaat di akhirat nanti adalah apa yang kita sedekahkan. Lalu mengapa kita membagi penghasilan kita menjadi tiga bagian; konsumsi, modal dan sedekah? Mengapa tidak semuanya disedekahkan? Sebab konsumsi dan modal sesungguhnya juga pendukung sedekah kita. Jika keperluan konsumsi kita terpenuhi, maka fisik kita relatif lebih sehat. Dengan fisik yang sehat, kita bisa beribadah dan bekerja yang sebagian hasilnya untuk sedekah. Mengapa perlu mengalokasikan untuk modal/aset? Karena ia akan semakin memperbesar pemasukan kita dan dengannya kita menjadi lebih mudah untuk bersedekah dalam jumlah lebih besar dan juga lebih banyak beramal.

Monday, 25 August 2014

Warisan KAOS KAKI SOBEK

Dari entah siapa..
selamat membaca :)

Warisan KAOS KAKI SOBEK.

Al-Kisah seorang kaya raya (Milyader), sedang sakit parah..menjelang ajal menjemput dikumpulkanlah anak-anak tercintanya...Beliau berwasiat: Anak-anaku...jika ayah sudah dipanggil yang Maha Kuasa, ada permintaan ayah kepada kalian "tolong di pakaikan kaos kaki kesayangan ayah, walaupun kaos kaki itu sudah robek, ayah ingin pake barang kesayangan semasa bekerja di kantor ayah dan minta kenangan kaos kaki itu dipake bila ayah dikubur nanti. Singkat cerita Akhirnya sang Ayah meninggal dunia. Saat mengurus Jenazah dan saat mengkafani, anak2nya minta ke pak modin untuk memakaikan kaus kaki yg robek itu sesuai wasiat ayahnya. Akan tetapi pak modin menolaknya: "maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat..". Terjadi diskusi panas antara anak2 yg ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak modin yg juga ustad yg melarangnya. Karena tidak ada titik temu dipanggilah penasihat keluarga sekaligus notaris. Beliau menyampaikan: "sebelum meninggal bapak menitipkan surat wasiat, ayo kita buka ber-sama2 siapa tahu ada petunjuk.." Maka dibukalah surat wasiat alm milyader buat anak2nya yg di titipkan kepada Notaris tersebut. Ini bunyinya: Anak-anaku pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaus kaki robek kepada mayat ayah...lihatlah anak2ku padahal harta ayah banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah dan sawah di-mana2, rumah mewah banyak..tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah mati. Bahkan kaus kaki robek saja tidak boleh dibawa mati. Begitu tidak berartinya dunia, kecuali amal ibadah kita, sedekah kita yg ikhlas. Anak2ku inilah yg ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dg dunia yg sementara. Salam sayang dari Ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju Allah....Semoga mengingatkan kita...

Thursday, 26 September 2013

Gus Jakfar ( Sebuah cerpen dari Gus Mus )

salah satu cerpen yang menginspirasi dan masih membekas di otak ceritanya. apalagi wkt dgr Gus Mus ndongeng langsung lwt mp3.. langsung aja dah.. selamat membaca.. :)


Di antara putera-putera Kiai Saleh, pengasuh pesantren "Sabilul Muttaqin" dan sesepuh di daerah kami, Gus Jakfar-lah yang paling menarik perhatian masyarakat. Mungkin Gus Jakfar tidak sealim dan sepandai saudara-saudaranya, tapi dia mempunyai keistimewaan yang membuat namanya tenar hingga ke luar daerah, malah konon beberapa pejabat tinggi dari pusat memerlukan sowan khusus ke rumahnya setelah mengunjungi Kiai Saleh. Kata Kang Solikin yang dekat dengan keluarga ndalem, bahkan Kiai Saleh sendiri segan dengan anaknya yang satu itu. "Kata Kiai, Gus Jakfar itu lebih tua dari beliau sendiri," cerita Kang Solikin suatu hari kepada kawan-kawannya yang sedang membicarakan putera bungsu Kiai Saleh itu. "Saya sendiri tidak paham apa maksudnya."
"Tapi, Gus Jakfar memang luar biasa," kata Mas Bambang, pegawai Pemda yang sering mengikuti pengajian subuh Kiai Saleh. "Matanya itu lho. Sekilas saja mereka melihat kening orang, kok langsung bisa melihat rahasianya yang tersembunyi. Kalian ingat, Sumini yang anak penjual rujak di terminal lama yang dijuluki perawan tua itu, sebelum dilamar orang sabrang kan ketemu Gus Jakfar. Waktu itu Gus Jakfar bilang, 'Sum, kulihat keningmu kok bersinar, sudah ada yang ngelamar ya?'. Tak lama kemudian orang sabrang itu datang melamarnya."

"Kang Kandar kan juga begitu," timpal Mas Guru Slamet. "Kalian kan mendengar sendiri ketika Gus Jakfar bilang kepada tukang kebun SD IV itu, 'Kang, saya lihat hidung sampeyan kok sudah bengkok, sudah capek menghirup nafas ya?' Lho, ternyata besoknya Kang Kandar meninggal."

"Ya. Waktu itu saya pikir Gus Jakfar hanya berkelakar," sahut Ustadz Kamil, "Nggak tahunya beliau sedang membaca tanda pada diri Kang Kandar."

"Saya malah mengalami sendiri," kata Lik Salamun, pemborong yang dari tadi sudah kepingin ikut bicara. "Waktu itu, tak ada hujan tak ada angina, Gus Jakfar bilang kepada saya, 'Wah, saku sampeyan kok mondol-mondol; dapat proyek besar ya?' Padahal saat itu saku saya justru sedang kemps. Dan percaya atau tidak, esok harinya saya memenangkan tender yang diselenggarakan Pemda tingkat propinsi."

"Apa yang begitu itu disebut ilmu kasyaf?" tanya Pak Carik yang sejak tadi hanya asyik mendengarkan.
"Mungkin saja," jawab Ustadz Kamil. "Makanya saya justru takut ketemu Gus Jakfar. Takut dibaca tanda-tanda buruk saya, lalu pikiran saya terganggu."
***
Maka, ketika kemudian sikap Gus Jakfar berubah, masyarakat pun geger; terutama para santri kalong, orang-orang kampung yang ikut mengaji tapi tidak tinggal di pesantren seperti Kang Solikin yang selama ini merasa dekat dengan beliau. Mula-mula Gus Jakfar menghilang berminggu-minggu, kemudian ketika kembali tahu-tahu sikapnya berubah menjadi manusia biasa. Dia sama sekali berhenti dan tak mau lagi membaca tanda-tanda. Tak mau lagi memberikan isyarat-isyarat yang berbau ramalan. Ringkas kata, dia benar-benar kehilangan keistimewaannya.

"Jangan-jangan ilmu beliau hilang pada saat beliau menghilang itu," komentar Mas Guru Slamet penuh penyesalan. "Wah, sayang sekali! Apa gerangan yang terjadi pada beliau?"

"Ke mana beliau pergi saat menghilang pun, kita tidak tahu;" kata Lik Salamun. "Kalau saja kita tahu ke mana beliau pergi, mungkin kita akan mengetahui apa yang terjadi pada beliau dan mengapa beliau kemudian berubah."

"Tapi, bagaimanapun ini ada hikmahnya," ujar Ustadz Kamil. "Paling tidak, kini kita bisa setiap saat menemui Gus Jakfar tanpa merasa deg-degan dan was-was; bisa mengikuti pengajiannya dengan niat tulus mencari ilmu. Maka, jangan kita ingin mengetahui apa yang terjadi dengan gus kita ini hingga sikapnya berubah atau ilmunya hilang, sebaiknya kita langsung saja menemui beliau."

Begitulah, sesuai usul Ustadz Kamil, pada malam Jum'at sehabis wiridan salat Isya, saat mana Gus Jakfar prei, tidak mengajar; rombongan santri kalong sengaja mendatangi rumahnya. Kali ini hampir semua anggota rombongan merasakan keakraban Gus Jakfar, jauh melebihi yang sudah-sudah. Mungkin karena kini tidak ada lagi sekat berupa rasa segan, was-was dan takut.

Setelah ngobrol ke sana kemari, akhirnya Ustadz Kamil berterus terang mengungkapkan maksud utama kedatangan rombongan: "Gus, di samping silaturahmi seperti biasa, malam ini kami datang juga dengan sedikit keperluan khusus. Singkatnya, kami penasaran dan sangat ingin tahu latar belakang perubahan sikap sampeyan."
"Perubahan apa?" tanya Gus Jakfar sambil tersenyum penuh arti. "Sikap yang mana? Kalian ini ada-ada saja. Saya kok merasa tidak berubah."

"Dulu sampeyan kan biasa dan suka membaca tanda-tanda orang," tukas Mas Guru Slamet, "kok sekarang tiba-tiba mak pet, sampeyan tak mau lagi membaca, bahkan diminta pun tak mau."

"O, itu," kata Gus Jakfar seperti benar-benar baru tahu. Tapi dia tidak segera meneruskan bicaranya. Diam agak lama. Baru setelah menyeruput kopi di depannya, dia melanjutkan, "Ceritanya panjang." Dia berhenti lagi, membuat kami tidak sabar, tapi kami diam saja.

"Kalian ingat, saya lama menghilang?" akhirnya Gus Jakfar bertanya, membuat kami yakin bahwa dia benar-benar siap untuk bercerita. Maka serempak kami mengangguk. "Suatu malam saya bermimpi ketemu ayah dan saya disuruh mencari seorang wali sepuh yang tinggal di sebuah desa kecil di lereng gunung yang jaraknya dari sini sekitar 200 km kea rah selatan. Namanya Kiai Tawakkal. Kata ayah dalam mimpi itu, hanya kiai-kiai tertentu yang tahu tentang kiai yang usianya sudah lebih 100 tahun ini. Santri-santri yang belajar kepada beliau pun rata-rata sudah disebut kiai di daerah masing-masing."

"Terus terang, sejak bermimpi itu, saya tidak bisa menahan keinginan saya untuk berkenalan dan kalau bisa berguru kepada Wali Tawakkal itu. Maka dengan diam-diam dan tanpa pamit siapa-siapa, saya pun pergi ke tempat yang ditunjukkan ayah dalam mimpi dengan niat bilbarakah dan menimba ilmu beliau. Ternyata, ketika sampai di sana, hampir semua orang yang saya jumpai mengaku tidak mengenal nama Kiai Tawakkal. Baru setelah seharian melacak ke sana kemari, ada seorang tua yang memberi petunjuk."

'Cobalah nakmas ikuti jalan setapak di sana itu' katanya. 'Nanti nakmas akan berjumpa dengan sebuah sungai kecil; terus saja nakmas menyeberang. Begitu sampai seberang, nakmas akan melihat gubuk-gubuk kecil dari bambu. Nah, kemungkinan besar orang yang nakmas cari akan nakmas jumpai di sana. Di gubuk yang terletak di tengah-tengah itulah tinggal seorang tua seperti yang nakmas gambarkan. Orang sini memanggilnya Mbah Jogo. Barangkali itulah yang nakmas sebut Kiai siapa tadi?'

'Kiai Tawakkal.'

'Ya, Kiai Tawakkal. Saya yakin itulah orangnya, Mbah Jogo.'

"Saya pun mengikuti petunjuk orang tua itu, menyeberang sungai dan menemukan sekelompok rumah gubuk dari bambu."

"Dan betul, di gubuk bambu yang terletak di tengah-tengah, saya menemukan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo sedang dikelilingi santri-santrinya yang rata-rata sudah tua. Saya diterima dengan penuh keramahan, seolah-olah saya sudah merupakan bagian dari mereka. Dan kalian tahu? Ternyata penampilan Kiai Tawakkal sama sekali tidak mencerminkan sosoknya sebagai orang tua. Tubuhnya tegap dan wajahnya berseri-seri. Kedua matanya indah memancarkan kearifan. Bicaranya jelas dan teratur. Hampir semua kalimat yang meluncur dari mulut beliau bermuatan kata-kata hikmah."

Tiba-tiba Gus Jakfar berhenti, menarik nafas panjang, baru kemudian melanjutkan, "Hanya ada satu hal yang membuat saya terkejut dan tgerganggu. Saya melihat di kening beliau yang lapang ada tanda yang jelas sekali, seolah-olah saya membaca tulisan dengan huruf yang cukup besar dan berbunyi 'Ahli Neraka'. Astaghfirullah! Belum pernah selama ini saya melihat tanda yang begitu gambling. Saya ingin tidak mempercayai apa yang saya lihat. Pasti saya keliru. Masak seorang yang dikenal wali, berilmu tinggi, dan disegani banyak kiai yang lain, disurati sebagai ahli neraka. Tak mungkin. Saya mencoba meyakin-yakinkan diri saya bahwa itu hanyalah ilusi, tapi tak bisa. Tanda itu terus melekat di kening beliau. Bahkan belakangan saya melihat tanda itu semakin jelas ketika beliau habis berwudhu. Gila!"

"Akhirnya niat saya untuk menimba ilmu kepada beliau, meskipun secara lisan memang saya sampaikan demikian, dalam hati sudah berubah menjadi keinginan untuk menyelidiki dan memecahkan keganjialan ini. Beberapa hari saya amati perilaku Kiai Tawakkal, saya tidak melihat sama sekali hal-hal mencurigakan. Kegiatan rutinnya sehari-hari tidak begitu berbeda dengan kebanyakan kiai yang lain: mengimami salat jamaah; melakukan salat-salat sunnat seperti dhuha, tahajjud, witir,dsb.; mengajar kitab-kitab (umumnya kitab-kitab besar); mujahadah; dzikir malam; menemui tamu; dan semacamnya. Kalaupun beliau keluar, biasanya untuk memenuhi undangan hajatan atau- dan ini sangat jarang sekali- mengisi pengajian umum. Memang ada kalanya beliau keluar pada malam-malam tertentu; tapi menurut santri-santri yang lama, itu pun merupakan kegiatan rutin yang sudah dijalani Kiai Tawakkal sejak muda. Semacam lelana brata, kata mereka."

"Baru setelah beberapa minggu tinggal di 'pesantren bambu', saya mendapat kesempatan atau tepatnya keberanian untuk mengikuti Kiai Tawakkal keluar. Saya pikir, inilah kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas tanda tanya yang selama ini mengganggu saya."

"Begitulah, pada suatu malam purnama, saya melihat Kiai keluar dengan berpakaian rapi. Melihat waktunya yang sudah larut, tidak mungkin beliau pergi untuk mendatangi undangan hajatan atau lainnya. Dengan hati-hati saya membuntutinya dari belakang; tidak terlalu dekat, tapi juga tidak terlalu jauh. Dari jalan setapak hingga ke jalan desa, Kiai terus berjalan dengan langkah yang tetap tegap. Akan ke mana beliau gerangan? Apa ini yang disebut semacam lelana brata? Jalanan semakin sepi; saya pun semakin berhati-hati mengikutinya, khawatir tiba-tiba Kiai menoleh ke belakang."

"Setelah melewati kuburan dan kebun sengon, beliau berbelok. Ketika kemudian saya ikut belok, saya kaget, ternyata sosoknya tak kelihatan lagi. Yang terlihat justru sebuah warung yang penuh pengunjung. Terdengar gelak tawa ramai sekali. Dengan bengong saya mendekati warung terpencil dengan penerangan petromak itu. Dua orang wanita- yang satu masih muda dan yang satunya lagi agak lebih tua- dengan dandanan yang menor sibuk melayani pelanggan sambil menebar tawa genit ke sana kemari. Tidak mungkin Kiai mampir ke warung ini, pikir saya. Ke warung biasa saja tidak pantas, apalagi warung yang suasananya saja mengesankan kemesuman ini.

'Mas Jakfar!' tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara yang tidak asing di telinga saya, memanggil-manggil nama saya. Masyaallah, saya hampir-hampir tidak mempercayai pendengaran dan penglihatan saya. Memang betul, mata saya melihat Kiai Tawakkal melambaikan tangan dari dalam warung. Ah. Dengan kikuk dan pikiran tak karuan, saya pun terpaksa masuk dan menghampiri kiai yang saya yang duduk santai di pojok. Warung penuh dengan asap rokok. Kedua wanita menor menyambut saya dengan senyum penuh arti. Kiai Tawakkal menyuruh orang disampingnya untuk bergeser, 'Kasi kawan saya ini tempat sedikit!' Lalu, kepada orang-orang yang ada di warung, Kiai memperkenalkan saya. Katanya, 'Ini kawan saya, dia baru datang dari daerah yang cukup jauh. Cari pengalaman katanya'. Mereka yang duduknya dekat serta merta mengulurkan tangan, menjabat tangan saya dengan ramah; sementara yang jauh melambaikan tangan".

"Saya masih belum sepenuhnya menguasai diri, masih seperti dalam mimpi, ketika tiba-tiba saya dengar Kiai menawari, 'Minum kopi ya?!' Saya mengangguk asal mengangguk. 'Kopi satu lagi, Yu!' kata Kiai kepada wanita warung sambil mendorong piring jajan ke dekat saya. 'Silakan! Ini namanya rondo royal, tape goreng kebanggan warung ini! Lagi-lagi saya hanya menganggukkan kepala asal mengangguk."

"Kiai Tawakkal kemudian asyik kembali dengan 'kawan-kawan'-nya dan membiarkan saya bengong sendiri. Saya masih tak habis pikir, bagaimana mungkin Kiai Tawakkal yang terkenal waliyullah dan dihormati para kiai lain bisa berada di sini. Akrab dengan orang-orang beginian; bercanda dengan wanita warung. Ah, inikah yang disebut lelana brata? Ataukah ini merupakan dunia lain beliau yang sengaja disembunyikan dari umatnya? Tiba-tiba saya seperti mendapat jawaban dari tanda tanya yang selama ini mengganggu saya dan karenanya saya bersusah payah mengikutinya malam ini. O, pantas di keningnya kulihat tanda itu. Tiba-tiba sikap dan pandangan saya terhadap beliau berubah."

'Mas, sudah larut malam,'tiba-tiba suara Kiai Tawakkal membuyarkan lamunan saya. 'Kita pulang, yuk!' Dan tanpa menunggu jawaban saya, Kiai membayari minuman dan makanan kami, berdiri, melambai kepada semua, kemudian keluar. Seperti kerbau dicocok hidung, saya pun mengikutinya. Ternyata setelah melewati kebon sengon, Kiai Tawakkal tidak menyusuri jalan-jalan yang tadi kami lalui. 'Biar cepat, kita mengambil jalan pintas saja!' katanya."

"Kami melewati pematang, lalu menerobos hutan, dan akhirnya sampai di sebuah sungai. Dan, sekali lagi saya menyaksikan kejadian yang menggoncangkan. Kiai Tawakkal berjalan di atas permukaan air sungai, seolah-olah di atas jalan biasa saja. Sampai di seberang, beliau menoleh ke arah saya yang masih berdiri mematung. Beliau melambai. 'Ayo!' teriaknya. Untung saya bisa berenang; saya pun kemudian berenang menyeberangi sungai yang cukup lebar. Sampai di seberang, ternyata Kiai Tawakkal sudah duduk-duduk di bawah pohon randu alas, menunggu. 'Kita istirahat sebentar,' katanya tanpa menengok saya yang sibuk berpakaian. 'Kita masih punya waktu, insya Allah sebelum subuh kita sudah sampai pondok.'

Setelah saya ikut duduk di sampingnya, tiba-tiba dengan suara berwibawa, Kiai berkata mengejutkan, 'Bagaimana? Kau sudah menemukan apa yang kaucari? Apakah kau sudah menemukan pembenar dari tanda yang kaubaca di kening saya? Mengapa kau seperti masih terkejut? Apakah kau yang mahir melihat tanda-tanda menjadi ragu terhadap kemahiranmu sendiri?' Dingin air sungai rasanya semakin menusuk mendengar rentetan pertanyaan beliau yang menelanjangi itu. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Beliau yang kemudian terus berbicara.

'Anak muda, kau tidak perlu mencemaskan saya hanya karena kau melihat tanda "Ahli Neraka" di kening saya. Kau pun tidak perlu bersusah-payah mencari bukti yang menunjukkan bahwa aku memang pantas masuk neraka. Karena, pertama, apa yang kau lihat belum tentu merupakan hasil dari pandangan kalbumu yang bening. Kedua, kau kan tahu, sebagaimana neraka dan sorga, aku adalah milik Allah. Maka terserah kehendak-Nya, apakah Ia memasukkan diriku ke sorga atau neraka. Untuk memasukkan hamba-Nya ke sorga atau neraka, sebenarnyalah Ia tidak memerlukan alasan. Sebagai kiai, apakah kau berani menjamin amalmu pasti mengantarkanmu ke sorga kelak? Atau kau berani mengatakan bahwa orang-orang di warung yang tadi kau pandang sebelah mata itu pasti masuk neraka? Kita berbuat baik karena kita ingin dipandang baik oleh-Nya, kita ingin berdekat-dekat dengan-Nya, tapi kita tidak berhak menuntut balasan kebaikan kita. Mengapa? Karena kebaikan kita pun berasal dari-Nya. Bukankah begitu?'

Aku hanya bisa menunduk. Sementara Kiai Tawakkal terus berbicara sambil menepuk-nepuk punggung saya. 'Kau harus lebih berhati-hati bila mendapat cobaan Allah berupa anugerah. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan. Seperti mereka yang di warung tadi; kebanyakan mereka orang susah. Orang susah sulit kau bayangkan bersikap takabbur; ujub, atau sikap-sikap lain yang cenderung membesarkan diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang mempunyai kemampuan dan kelebihan: godaan untuk takabbur dan sebagainya itu datang setiap saat. Apalagi bila kemampuan dan kelebihan itu diakui oleh banyak pihak'

Malam itu saya benar-benar merasa mendapatkan pemahaman dan pandangan baru dari apa yang selama ini sudah saya ketahui.

'Ayo kita pulang!' tiba-tiba Kiai bangkit. 'Sebentar lagi subuh. Setelah sembahyang subuh nanti, kau boleh pulang.' Saya tidak merasa diusir; nyatanya memang saya sudah mendapat banyak dari kiai luar biasa ini."

"Ketika saya ikut bangkit, saya celingukan. Kiai Tawakkal sudah tak tampak lagi. Dengan bingung saya terus berjalan. Kudengar azan subuh berkumandang dari sebuah surau, tapi bukan surau bambu. Seperti orang linglung, saya datangi surau itu dengan harapan bisa ketemu dan berjamaah salat subuh dengan Kiai Tawakkal. Tapi, jangankan Kiai Tawakkal, orang yang mirip beliau pun tak ada. Tak seorang pun dari mereka yang berada di surau itu yang saya kenal. Baru setelah sembahyang, seseorang menghampiri saya. 'Apakah sampeyan Jakfar?' tanyanya. Ketika saya mengiyakan, orang itu pun menyerahkan sebuah bungkusan yang ternyata berisi barang-barang milik saya sendiri. 'Ini titipan Mbah Jogo, katanya milik sampeyan.'

'Beliau di mana?' tanya saya buru-buru.

'Mana saya tahu?' jawabnya. 'Mbah Jogo datang dan pergi semaunya. Tak ada seorang pun yang tahu dari mana beliau datang dan ke mana beliau pergi.'

Begitulah ceritanya. Dan Kiai Tawakkal alias Mbah Jogo yang telah berhasil mengubah sikap saya itu tetap merupakan misteri."

Gus Jakfar sudah mengakhiri ceritanya, tapi kami yang dari tadi suntuk mendengarkan masih diam tercenung sampai Gus Jakfar kembali menawarkan suguhannya.

Rembang, Mei 2002

Thursday, 8 August 2013

Kedewasaan Seseorang

Seseorang di katakan dewasa belum tentu di
lihat dari usianya memang terkadang orang
menyebut dewasa itu identik dengan usia,
memang tidak 100% salah tapi
juga kurang jika semua orang yang berumur
sudah dewasa. hal yang membuat kita terlihat
lebih dewasa atau kekanak kanakan adalah
cara kita bersikap pada orang orang lain.
Lantas bagaimana cara bersikap orang dewasa
itu?

Nah, di bawah ini contoh sikap orang dewasa:
1.Orang dewasa biasanya memiliki pikiran yang
jauh ke depan, dengan memiliki visi misi hidup
yang jelas jadi biasanya orang dewasa tidak
membuang waktu untuk hal yang tidak berguna,
Seperti Bermain main.

2.Orang dewasa juga tidak egois, karena orang
dewasa selalu ingin di nilai oleh orang lain untuk
kemajuan dirinya dan untuk kebesaran
jiwanya,kritik baginya adalah batu krikil yang
kalau dikumpulkan terus menerus bahkan bisa
untuk membangun rumah dan sangat bermanfaat
baginya.

3.Bertanggung jawab, terhadap apapun yang ia
perbuat dan siap menerima resiko.

4. Simpati dan empati, dalam lingkungan sekitar
untuk menjadi orang dewasa kita harus banyak
melakukan sikap keduanya di lingkungan
masyarakat,kita harus tanggap dengan situasi
apapun, dan selalu imbangi dengan sabar.

5. Bisa mengendalikan diri dari emosi, orang
dewasa selalu bisa menahan diri dan bersabar
atas hal 'kecil' yang orang lain lakukan yang
mengusik atau mengganggu dia.

6. mengakui kesalahan serta meminta maaf ,sikap
cowok seperti ini yang membuat cewek cewek
pada jatuh hati pada cowok.

7. Selalu Sopan Dalam berbicara dan bertindak,
Orang dewasa selalu sopan kepada orang yang
lebih tua daripada dia dan tau bagaimana caranya
membawa diri saat berbicara kepada orang yg
lebih tua.

8. Orang dewasa juga tau waktu dimana harus
bersikap Serius dan waktu untuk Bermain-main ,
Sikap seperti ini sangat penting karena banyak
orang yang Saat serius malah bermain-main atau
sebaliknya.

9. Berbicara dengat singkat padat dan tepat ,
orang yang dewasa tidak bertele-tele dalam
berbicara.

10. Selalu berpengertian , dalam hal ini orang
dewasa harus selalu mengerti terhadap keadaan
orang lain.
Orang dewasa bukan tergantung umur melainkan
berdasarkan kepribadianmu sendiri. Anda sendiri
yang menentukan apakah kamu ingin dewasa atau
tidak!!

Dan sedikit tambahan mengenai cara menjadi
pribadi yang lebih dewasa adalah :
Quote:
1. Berubahlah dengan waktu dan tempat !
Jangan selalu menuruti perasaan negatif,
seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa
dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah,
dan dunia akan tersenyum bersama anda!
Menangislah, dan anda akan menangis
sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar
kita selalu berbahagia dimana pun kita berada
dan kapan pun.
Jika kita merasa sebagai orang yang paling
sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah
bahwa masih banyak orang lain yang lebih
menderita daripada kita.

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi
sebanyak-banyaknya !
Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia.
Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi
dengan banyak orang, maka kepribadian anda
akan semakin matang tanpa anda sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri
sendiri.
Dengan cinta, hidup menjadi indah,
persahabatan menjadi
langgeng, dan silaturahmi tetap terbina.
Tentunya cinta yang diberikan secara tulus
tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali
dari Allah semata.

4. Hargailah dan nikmatilah alam.
Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang.
Dengan menikmati alam hati menjadi senang.
Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik,
misalnya: bunga yang mekar, surya yang
bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain.
Misalnya dengan cara membuatnya bahagia,
tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus.
Membahagiakan orang lain akan membuatnya
membahagiakan kita di saat yang tak terduga,
percayalah!

6. Jaga tingkah laku.
Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada
berbicara, kecuali bila waktunya untuk
berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan
kita, berarti setengah pertempuran hidup telah
kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan.
Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang
kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua
yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda
kedewasaan seseorang antara lain adalah dari
sikap, tutur kata, dan caranya di dalam
mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain.
Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal
ini.

9. Jangan rendah diri.
Sudah seharusnyalah kita menerima dan
memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah
merasa minder atau kecil di depan orang lain.
Percayalah, tidak seorang manusia pun yang
sempurna di muka bumi ini!

10. Jangan sombong.
Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih
daripada kita. Kesombongan menandakan
kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal.
Jangan membatasi diri anda, perluas bakat,
minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian
anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi
akan terasa lebih baik dan sempurna jika
ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang
lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar"
dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain.
Jangan pernah merasa dendam sekalipun
kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang
pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi,
niscaya yang di langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar.
Semakin sering anda belajar, maka semakin
banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat
menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda
merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya
ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan
perkembangan terkini tentang apapun.
Dengan banyak mengetahui hal yang paling
baru, maka anda akan tampil semakin percaya
diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal
baru yang anda tahu, maka akan semakin
banyak pula yang mencari dan mengejar
anda...yakinlah!

15. Selalu tegap, sigap, dan siap.
Posisi atau postur tubuh anda di dalam
berkomunikasi dengan orang lain akan
mengungkapkan siapa diri anda yang
sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana,
target, dan strategi (persiapan) yang matang
dan semangat yang tak pernah pudar!

16. Selalu tersenyum pada orang lain.
Orang akan lebih senang melihat wajah yang
dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu
disertai ratapan atau keluhan.

17. Senang bekerja sama dengan orang lain.
Inilah yang membuat jaringan (network) kita
semakin luas, erat, dan kuat.

18. Senang menolong orang lain.
Dengan gemar menolong orang lain, maka pada
hakikatnya kita menolong diri kita sendiri.
Semakin banyak orang yang kita tolong, maka
akan semakin sering pula kita ditolong oleh
Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19. Terimalah nasib apa adanya.
Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa
"badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar".
Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau
bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai
berkata atau menganggap bahwa Allah itu
tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

20. Selalu senyum pada semua orang
Ini adalah hal yang sangat murah untuk dilihat
tapi sangat susah untuk dilakukan. Selalulah
tersenyum kepada semua orang jangan selalu
cemberut karena itu akan menandakan bahwa
anda masih kekanak-kanakan, tapi sayangnya
masih minim orang yang mengetahuinya dan
melakukannya
mau menjadi pribadi gak susah kok gan
Semua tergantung dari pribadi agan semua ,
apakah masih tetap mau seperti yang sekarang ?
atau mau berubah menjadi orang yang lebih
dewasa ?
Semoga informasinya bermanfaat ya

Sumber: HT di Kaskus

Wednesday, 1 May 2013

PUKULAN TELAK SYEKH NASHIR AL-'UMAR KEPADA AMERIKA


Negara-negara Barat yang mengaku paling menjunjung tinggi kebebasan (demokratis) sekarang mencampuri urusan khusus internal kita, Jika Amerika benar-benar jujur dengan dirinya dalam hal kebebasan, mestinya mereka membiarkan kita dengan kebebasan (prinsip) kita..

Seorang wartawan Amerika datang & bertanya pada saya: “Bagaimana tentang masuknya kaum wanita ke parlemen, dan bagaimana tentang wanita menyetir mobil (yg tidak diperkenankan di Saudi)..???”

Maka saya jawab:Pertama, apakah kaum wanita kami mengadu kepada anda? Sehingga anda mencampuri urusan kami? Mengapa anda (lancang) mencampuri urusan kami?. Itu pertanyaan pertama.

Kedua, saya Tanya pada anda: “Bukankan presiden Amerika waktu masih muda menyetir mobil sendiri?”..

Dia jawab: “Ya betul”.

“Lalu ketika menjadi gubernur negara bagian juga kadang masih nyetir mobil?”

Dia jawab: “ya”.

“Tetapi setelah menjadi presiden Amerika apakah sang presiden nyetir mobil sendiri?”,

dia jawab: “Tidak”.

Saya Tanya: “Mengapa?”..

dia jawab: “Sebagai bentuk penghormatan dan penjagaan kami padanya”.

Maka saya katakan padanya: (Itulah yang kami lakukan pada kaum wanita kami) Kami menyopiri wanita kami sebagai bentuk penjagaan & penghormatan kepada kaum wanita kami.Saya menyopiri saudara perempuan, istri dan anak-anak perempuanku.. kemudian realita jika kami dalam perjalanan.. jika saya kembali ke KSA dengan pesawat dan bersama kami para wanita apa yang terjadi?: laki-lakilah yang melayani wanita. Dialah yang mendampingi mereka, dia yang menjaganya dan melayaninya serta membawakan tasnya.

Dalam realitas kehidupan kami, jika safar –tanpa melebih lebihkan- sekitar 70 – 80% kamilah yang melayani keperluan para istri kami: dalam menyetir mobil, keperluan di hotel, mencari hotel, bahkan dalam haji kamilah yang memasak dan mereka tinggal memakannya. Itu adalah fakta yang diketahui semua orang, .. dan sesungguhnya ini adalah bentuk pelayanan/ khidmah (kami kepada kaum wanita).

Lalu saya meledek wartawan Amerika itu: “Anda bilang (Amerika paling) menghormati wanita dan mempertanyakan tidak masuknya wanita kami ke parlemen, sejak kapan Amerika merdeka?”

–dia jawab: lebih dari 200 tahun-

“kalau begitu tunjukkan kepada saya SATU saja presiden Amerika yang wanita”…

dia jawab: “gk ada satu pun” .

Saya bilang: “Kalo gk ada, Wakil presiden yang wanita .. ??” .

Dia jawab: “Nggak ada juga ..”.

Saya bilang padanya: “Kalian itu sebenarnya pendusta” (Cuma omong doang).. Beritahukan pada saya, dalam sejarah konggres (sejak dulu sampai sekarang) kapan ada masa dimana jumlah wanita sama dengan jumlah laki-laki?..

dia jawab: belum pernah ada sekalipun. (Hadeeeeuh –pentrjemah)

“Kalian Cuma memasukkan beberapa wanita saja (ke parlemen) trus mentertawakan kami ???”….

**Syekh Nashir Al-'Umar dalam seminar bertema: Kesepakatan dan Muktamar Wanita Internasional dan Dampaknya terhadap Dunia Islam#

Sumber: fb akhi habibi ihsan.


nb: dapet artikel bagus waktu nyari berita updatean soal konflik suriah. lupa catet sumbere. pray for our brothers and sisters. pray for humanity.

Sunday, 7 April 2013

Arti Menggambar Pohon Waktu Psikotest


Pasti temen2 pernah ikut psikotes dan biasanya diminta untuk menggambar pohon dengan kriteria berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah tetapi tidak boleh menggambar pohon jenis bambu, sawit, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya? Meskipun kita tidak tahu bagian-bagian dari pohon tersebut artinya apa, namun sebenarnya secara tidak langsung alam bawah sadar kita memilih unsur-unsur dari pohon yang menggambarkan kepribadian diri kita sendiri.



Sekarang cobalah temen2 menggambar sebuah pohon di atas selembar kertas. Lalu mari kita sama-sama menganalisa berdasarkan interpretasi dari Jonathan Rich, Ph.D dengan menjawab pertanyaan berikut:



1.Pohon anda terletak di mana pada bidang kertas?

* Di tengah
Anda praktis dan rendah hati. Sama seperti anda yang memilih di bagian tengah, anda juga menerapkan pendekatan jalan tengah. Anda menangani masalah-masalah dengan sikap mengharapkan yang terbaik dan membayangkan yang terburuk. Dengan cara ini anda siap dengan apapun yang terjadi.
* Di bagian bawah
Anda lebih suka melakukan riset terlebih dulu sebelum memutuskan apakah anda merasa yakin atau pesimistik akan sebuah solusi, ini disebabkan bagian bawah dari pertengahan halaman melambangkan pendekatan hidup yang membumi.
* Tinggi di atas
Anda melihat hikmah dari semua masalah. Semakin tinggi letak pohon anda menunjukkan sikap anda yang semakin tinggi dalam memandang hidup. Kendati pun hal-hal terjadi tidak seperti yang anda inginkan, anda memandangnya sebagai pengalaman pembelajaran.

2. Batang pohon seperti apa yang anda gambar?

* Lebar
Batang pohon melambangkan kekuatan emosional. Batang lebar berarti anda bisa tetap tenang dan tidak mudah marah. Anda pusat ketenangan di tengah badai. Pendirian anda juga kuat.
* Ramping
Anda fleksibel dan terbuka dengan pandangan-pandangan atau pendapat orang lain. Anda juga sensitif dan banyak empati untuk masalah orang lain.
* Pohon bercabang di puncak
Anda terpecah di antara beberapa pilihan hidup saat ini

3. Berapa tinggi pohon anda?

* Lebih dari setengah tinggi kertas
Menggambar pohon lebih tinggi menunjukkan hasrat untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam hidup. Anda juga dermawan dalam soal uang. Dan dalam bekerja anda seksama serta men cek ulang untuk memastikan anda bekerja dengan baik.
* Tinggi pohon kurang dari setengah tinggi kertas
Anda puas dengan hidup ini apa adanya.anda juga hemat dan sangat efisien.

4. Pohon anda terletak di mana?

* Di tanah
Anda mendambakan rasa aman dan stabilitas. Anda menyukai kehidupan keluarga dan lebih suka pekerjaan di mana anda bisa bertahan bertahun-tahun.
* Di pot
Anda sangat sibuk bekerja sepanjang waktu. Anda senang berpergian dan bertualang, serta mengenal orang-orang baru dan tempat-tempat baru.
* Di puncak gunung
Anda mendambakan perhatian dan senang menjadi pusat perhatian. Anda adalah entertainer alamiah dan komunikator ulung yang membuat orang tertarik pada anda.
* Melayang di awang-awang (tidak ada dasarnya)
Anda impulsif dan spontan. Anda sangat mudah menjadi senang jika sesuatu mengilhami anda.
* Di pulau
Anda memerlukan banyak waktu untuk menyendiri untuk mengisi ulang energi anda, juga membantu anda untuk menemukan solusi dari masalah anda

5. Apakah pohon anda mempunyai dahan?

* Ya
Anda adalah orang yang berorientasi pada otak kiri. Dalam survei-survei, dahan-dahan digambar oleh orang yang logis dan analitis. Anda jarang kehilangan kesabaran karena anda terlalu sibuk memikirkan solusi rasional untuk semua masalah yang muncul.
* Tidak
Jika anda hanya menggambar kerangka dasar pohon, berarti anda dikuasai oleh otak kanan yang intuitif. Anda mengikuti instink-instink anda dalam segala sesuatu, mulai dari menerima pekerjaan sampai berteman dengan orang baru. Dan biasanya anda benar.

6. Pohon anda condong ke arah mana?

* Ke kiri
Anda cenderung memendam apa yang anda pikirkan. Sikap anda konsevatif dan introvert. Anda tidak menyukai guncangan-guncangan . Meskipun anda tidak setuju anda akan menyimpannya untuk diri sendiri.
* Ke kanan
Anda berorientasi pada aksi.anda akan mengatakan apa yang anda pikirkan kendatipun bertentangan dengan pandangan-pandangan orang lain.
* Lurus
Anda berada di tengah antara memendam perasaan-perasaan anda dan mengungkapkannya. Jadi anda cenderung memilih perang dengan diri anda. Anda akan bicara hanya jika masalah itu benar-benar penting untuk anda.

7. Apakah anda menggambar akar?

* Ya
Akar melambangkan keluarga dan sejarah, berarti masa lalu penting bagi anda. Anda menganggap itulah dasar dari siapa anda saat inidan membantu anda memahami diri sendiri secara lebih baik anda menyukai tradisi keluarga, resep-resep yang diturunkan dari ibu, juga pusaka/peninggalan dari keluarga anda.
* Tidak
Anda fokus pda masa depan. Anda mandiri dan senang menciptakan tradisi-tradisi baru. Anda belajar lebih banyak tentang diri anda dengan merasakan situasi-situasi baru dan bertemu dengan orang-orang baru.

8. Apakah pohon anda lebih didominasi daun (bagian daun lebih dominan) ?

* Ya
Anda adalah pemikir yang dalam. Studi-studi menunjukkan daun melabangkan pemikiran. Orang-orang yang menggambar daun adalah orang yang selalu memikirkan apa saja. Selain membuat anda suka merenung dan introspeksi, sifat ini juga membuat anda mengambil keputusan dengan hati-hati. Karena anda cenderung melihat manfaat dari semua masalah.
* Tidak
Anda cenderung memandang dunia ini adalah hitam dan putih. Kurangnya daun berarti anda tidak mudah tergoyahkan dengan banyaknya warna abu-abu dari suatu masalah. Anda tidak membuang waktu memusingkan solusi dari sebuah masalah. Anda memilih sevuah rencana aksi dan bergerak ke depan.



9. Apakan anda menggambar yang lain selain pohon?

* Buah / kacang pada pohon
Yangmembuat anda paling bahagia adalah melihat hasil pekerjaan yang dikerjakan dengan baik.
* Rumput di bawah
Anda punya rumah dimana para tamu mersa disambut baik dan keluarga anda betah tinggal disana, mebuat anda merasa paling damai.
* Ada bunga di bawah pohon
Anda paling bahagia jika dikelilingi kebahagiaan (orang-orang disekitar anda bahagia).
* Ada burung/hewan/ orang di sekitar pohon
Anda cinta pada keluarga dan teman-teman, dan itu adalah kebahagaiaan terbesar anda.
* Ada ayunan di pohon
Anda paling bahagia jika meluangkan waktu untuk bersenang-senang.