Wednesday 27 March 2013

Cassandra

Mari jari – jari kurusku. Mari menari lagi. Temani insomnia ini. 24/03/2013, pojok kiri layar menunjukkan 02:33. Paksa insomnia ini untuk mengalah. Dua temanku sudah beralih alam di kamar ini. Satu di samping kananku. Satunya lagi diatas kasur. Sekali lagi aku memintamu, jari-jari kurusku. Paksa insomnia ini untuk mengalah. Mata sebelah kiri mulai terasa sedikit aneh. Seperti ada yang memijat pelan – pelan. Menyentuh pelan untuk terpejam. Tertutup pelan mata kiriku. Serta merta seperti mengajak juga mata kananku. Terhipnotis lantunan Muhammad Taha. “Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha-perkasa, Maha Pengampun.” Mati dan hidup. Mari bermimpi..
 

Subuh, keras alarm Nokia E5 mengusik tidur. Menendang gendang telinga, menjerit seperti suara dencitan rem bis umum yang belasan tahun tak terawat karena sopirnya lebih mementingkan uang untuk perut keluarganya dan uang sekolah anaknya dari pada keselamatan para penumpangnya. Speaker At-Taqwa masih belum berdengung. Di antara perbatasan dua alam, sadar tangan ini terlulur mematikan alarm. Terlelap lagi begitu juga dengan sahabatku. Kami mengawali hari ini dengan subuh yang terlambat. Kepalaku sedikit pusing. Mungkin karena insomnia semalam atau mungkin karena tegang menghadapi hari ini. 07:18, aku bersiap mandi setelah beberapa menit menjalankan kegiatan rutin pagi membaca detik.com. Berita kekalahan Indonesia vs Arab dengan skor 1 : 2. Setidaknya Roy Suryo bisa mendamaikan dua anak kecil dan kembali menyatukan mereka. Berita hebohnya Lee Min Ho datang ke Indonesia. Fuck up beyond all recognition! go fuck his self and his fans’ histeric! Right or wrong he/she is still ur idol, right? Don’t u realize that all of you already bought by him. How can u extremely love and adore someone not ur self or maybe Him?

Air segar masih belum cukup untuk meredakan tegang dan kekhawatiranku. Mungkin teman-temanku di lain tempat juga merasakan hal sama. Ketidaksiapan akan kondisi dan kejadian yang belum genap sebulan terjadi. Aku lihat wajahku di depan cermin. Entah bertambah dewasa atau cuma bertambah tua. Terpantul jaket oren kebanggaan, celana jins, sepatu, tas pinggang eiger berisi dompet, buku bacaan, dua nokia dan harmonica suzuki. “Semangat bos! Semoga hasilnya baik!”,  Nasrul dari kamarnya menyapa pagiku yang pastinya tak ada orang yang mau melewati. “Ok boy! Doain aje boy!” .  Keluar aku dari kontrakan dan menuju jalan raya dengan motor rampingku. Singgah sejenak di Indomaret untuk sari roti dan sari kacang ijo. Kampus tujuanku.
 

08:37, paving depan Lab Mekanika Tanah ramai motor. Tampak motor – motor yang beberapa aku kenal itu milik siapa. Entah apa yang memberatkan langkahku menuju acara di B304. Mungkin malas, mungkin takut, mungkin merasa bersalah, mungkin sebenarnya ingin bersikap masa bodoh, mungkin tanggung jawab, atau mungkin kamu yang lebih tahu. Tak ada candaan besar di B304. Tidak seperti acara kumpul-kumpul biasanya yang selalu penuh canda tawa. Mata anak-anak cuma bicara pelan dan seperlunya. Pimpinan baru yang sekaligus juniorku terlihat seperti menyiapkan tameng susunan kata. Bersikap tenang walaupun jika aku yang ada di posisinya, sebenarnya hati juga tegang. Disisi lain, kepulan Malboro, Djarum dan entah itu batang bermerk apa terlihat sedang berinteraksi dengan suasana ruangan, menjadikan diri homogen dengan udara sekitar. 09:12, dua orang yang kami tunggu datang. Beliu masing masing berkemeja dan bercelana jins. Satunya bersepatu, satunya lagi cuma sandal kulit casual. Beberapa jaket oren menyalami beliau. Aku hanya duduk tak berdiri. Memandang aktivitas formal sejenak dan kembali sibuk dengan novel Orang Miskin Dilarang Sekolah yang sedang aku baca.

“Assalamuallaikum wr wb. Pertama – tama mari kita panjatkan puja puji syukur kepada Allah swt karena kita masih dapat berkumpul di acara pagi ini. Terima kasih kepada bapak ketua jurusan dan dosen kemahasiswaan yang sudah berkenan hadir di antara kami, Jaket Oren. Sesuai keinginan bapak sebelumnya untuk membuat pertemuan antara Jaket Oren dengan pihak jurusan, mungkin nanti kita bisa sama-sama melakukan diskusi atau tanya jawab dan sebagainya untuk kemajuan dan perbaikan kita bersama. ...............  wassalamuallaikum wr wb”, pimpinan dari Jaket Oren jelas terlihat semakin gugup. Pengucapan kata yang dari awal sudah bergetar. Mungkin karena sudah mengetahui peluang terjadinya kemungkinan terburuk dari acara ini. Dua orang tamu itu mengangguk – anggukan kepala dan bersiap mengeluarkan suara. Langsung Ketua Jurusan kami yang sudah kami anggap sebagai bapak sendiri. Memegang mic, mengucap salam dan basmallah. “Iya, terima kasih sudah mengadakan pertemuan hari ini. Ok, sebelumnya Saya bersama beberapa dosen sudah berdiskusi. Mencoba menelaah dan kita sepakat untuk mengambil keputusan kalau organisasi Jaket Oren harus divacumkan untuk sementara waktu mungkin kisaran waktu 2 tahun.”. Kami Jaket Oren sontak memundurkan posisi punggung kebelakang sekitar 8 cm dengan mata mengernyit. “Begitu ya, menimbang bahaya dan rawannya kegiatan Jaket Oren sampai mengakibatkan meninggalnya dua mahasiswa. Untuk masalah teknisnya nanti Jaket Oren mau seperti apa, tolong nanti pimpinan Jaket Oren bisa ke tempat saya ya untuk mengambil surat resminya.” Salah satu jaket oren mengangkat tangan dan menanyakan alasan dan dasar kenapa bisa divakumkan organisasi Jaket Oren ini. “Iya sudah jelas kan. Kalian gak bisa menjalankan organisasi dengan baik. Kalian berangkat tanpa seiijin Saya. Kalian bisa mempertanggungjawabkan ke universitas tidak? Kepada orang tua mahasiswa lainnya? Sudah jelas ya. Terima kasih. Karena Saya dengan Bapak Kemahasiswaan ada agenda lain, kami pamit dulu.”

Kondisi B304 menjadi bisu. Terpaku tanpa reaksi beberapa saat. Hampir sama seperti saat kita baru saja selamat dari srempetan mobil sedan yang melaju 85 km/jam. Menahan nafas, diam, mendebarkan jantung dan bola mata mendadak membesar. Semua anggota Jaket Oren di ruang ini tak tahu mesti berkata apa atau bertindak apa ketika melihat dua orang tamu itu berjalan beriringan meninggalkan ruangan. Datang hanya untuk waktu kurang dari setengah jam dan meninggalkan bara panas di genggaman orang-orang yang masih ada di ruang ini. Bara panas yang mungkin hanya bisa dihilangkan dengan membenturkannya ke dinding ruangan atau meja yang ada di hadapan kita. Jarak beberapa meter dari pintu ruang, seorang dari kami berdiri dan mengeluarkan kalimat berat, tegas dan jelas. Seorang pria pendek bertubuh gempal berteriak hampir seperti menghardik marah, “Bapak jangan langsung lari gitu aja donk pak!”. Kami semua memandang pria pendek itu. Membuat mata kami semakin tajam dan bibir kami reflek menjadi sedikit terbuka hingga mungkin beberapa halaman kertas bisa disisipkan ke dalamnya. “Anda kalau ngomong bisa sopan gak sama Saya! Tahu posisi Saya seperti apa?!”, Ketua Jurusan tidak mau kalah dengan intonasi orang yang menghentikan langkahnya. “Ba bapak dengar kami dululah barang waktu cuma 10 menit aja pak!”, pria kecil itu menimpalinya. Kali ini dengan intonasi suara yang diturunkan setengahnya tapi masih jelas itu ketegasan dari dalam hati yang dikeluarkan dengan suara terbata – bata. Dua tamu itu mulai merasa muncul adanya emosi di ruang ini. Dosen Kemahasiswaan angkat bicara,” Ya sudah silakan dari Jaket Oren kalau pengen bicara. Mungkin kita bisa luangkan waktu sebentar lagi ya pak untuk mendengarkan Jaket Oren dulu.” . Dosen Kemahasiswaan mencoba mencairkan suasana panas yang baru muncul sembari mengalihkan pandanganya ke Ketua Jurusan dengan tatapan mata meminta untuk koperatif. “Ya sudah, mau ngomong apa Anda?”, Ketua Jurusan angkat bicara. Untuk sementara kembali lagi ruangan menjadi diam, bisu tanpa pergerakan.

Semua yang ada di ruangan ini mengalihkan pandangan ke pria kecil bertubuh gempal itu. Menunggu dengan cemas apa yang akan dikeluarkan dari mulut anak itu. “Gini pak, sebelumnya saya minta maaf kalau saya gak sopan tadi. Saya cuma pengen bapak ngerti apa yang dirasain dua teman kami yang sudah meninggal itu pak. Saya mau analogikan pak. Kalau bapak adalah owner dari proyek pembangunan hotel yang lokasinya ada di dekat sungai. Nah, proyeknya sudah berjalan 25% pak. Tiba – tiba ada air rob atau banjir atau apalah bayangan bapak soal air itu yang berasal dari sungai. Karena air rob itu, dua pekerja bapak hanyut dan akhirnya meninggal dunia. Apa bapak mau proyek pembangunan hotel bapak di hentikan karena bapak tidak bisa menjaga dua pekerja bapak? Tolong pak Jaket Oren jangan divacumkan.” Suasana kembali bisu sesaat. Sampai tiba – tiba pria kecil itu melanjutkan lagi bicaranya. “ Pak, bapak lihat gak foto – foto teman kami itu pak? Mereka senyum, mereka tertawa , mereka seneng pak ada di Jaket Oren. Mereka dapat pengalaman yang orang lain belum tentu bisa dapet pak. Kita ndaki gunung bareng – bareng, satu tenda, masak dan makan bareng pak. Apa bapak pikir mereka gak seneng ada di Jaket Oren? Apa bapak pikir mereka itu salah kalau masuk di Jaket Oren? Bapak asal vacumin Jaket Oren aja tanpa tahu seberapa seneng mereka di Jaket Oren, Seberapa bahagia sama seberapa bisa mereka ketawa bareng – bareng sama kami pak? Bapak seakan kenal sama mereka. Pak, kita yang lebih kenal dan lebih kehilangan di banding bapak. Kalau almarhum teman kami bisa dateng ke sini lagi dan tahu kalau Jaket Oren di bekuin. Mereka pasti bakal tanya sama kami pak, kenapa Jaket Oren bisa dibekuin. Apa jawab kami nanti? Maaf teman, kami sudah berusaha semampu kami sampai – sampai aku berani bicara seperti ini di hadapan pihak Jurusan dan ngerelain diri sendiri buat terancam nilainya jadi jelek. Setelah dengar jawaban saya itu. menurut  bapak mereka akan pergi kemana buat tanya kenapa Jaket Oren dibekuin? Ke rumah bapak mungkin!”

Berani, nekat, edan anak kecil yang bicara seperti itu dan ........

********

Sudah sudah sudah. Selesai tamat ajalah. Hehehe...
 

assalamuallaikum wr wb..
Okai, kenapa post ini ane namain Cassandra. Soalnya gak tau mo kasi nama apa. jadi ceritanya ane habis buka chat yahoo messenger dulu dan baca2 semua history chat dari tmen2 jaman dulu. Ada satu cewek namanya Cassandra. Bukan karena ane naksir tu cewek makanya ane kasi nama Cassandra ni post. Tu cewek kenal jaman dulu dari omegle sebelum akhirnya omegle penuh sama orang2 mesum yg akhire buat ane bingung mo belajar chat bahasa inggris dari mane. Nah karena arti nama dari tu anak berasal dari dewi kuno di eropa yg konon katanya bisa meramal masa depan makanya ane kasi nama post ini cassandra. Iseng – iseng bayangin apa yg terjadi besok. Bukan brarti mendoakan atau berharap soal cerpen yg ane buat diatas td. cuma kebetulan lagi insomnia dan leptop masih hidup. Kepikiran deh buat cerpen. Jelek? Iye tahu jelek. Namanya jg gak bakat. Iseng aja buat ngalahin amnesia.hhe..  ditambah lagi, ane udah tua tapi makin ngerasa diem2 jurusan membungkam organisasi2 mahasiswa di bawahnya. Ini gak boleh, gitu gak boleh, kesana ga blh, kesini ga blh. Makanya ane buat cerpen itu. alesan yg aneh. 

Masih berhubungan dengan cassandra. Dewi kuno dari eropa yg punya penglihatan masa depan. melihat masa depan sambil bermimpi, berdoa dan berikhtiar..

DOUBLE CABIN!! Ane lg seneng mobil gede. double cabin. 

Seneng ngeliatnya aj. Semoga gak silau dan tetep istiqomah jadi orang yg simple. Aamiin... cuma bertarget mungkin bisa dinamain bermimpi kali ya. Iya, karena hidup berawal dari mimpi dan ane memimpikan mbesok  punya mobil itu atau sejenis itu. mobil besar double cabin dengan cap terbuka di belakang. Kenapa mobil itu? semoga mobil itu bisa bermanfaat dan barokah mbesok. Bisa ngangkut barang2 ntah tetangga kalo ad yg butuh dan semaceme. Untuk pekerjaan sosial dan semaceme. Iye, cap belakang itu multi fungsi bisa dipake apa aj. Itu salah satu alesannya. Alesan laenya karena hobi ane menjelajah, travelling dan jalan2. Ane bisa ngajak keluarga nikmatin alam di weekend. Medan bisa dilalui dengan nyaman dan aman. Mari membayangkan hahaha... 3 anak, Ntah apa kombinasi jumlah gendernya yg penting ada cowok sama cewek. Sampai di lokasi outdoor ane ma anak cowok ane sepedaan/tracking/ downhill, dsb dulu. Istri dan anak cewek ane nyiapin makan. Bla bla bla bla bla... malemnya kita ndongeng, cerita2, ngajarin hidup, nyanyi brg + maen musik, dsb. Tidur di tenda, solat di alam. kita adalah keluarga alim yg pintar, bermusik dan berpetualang. senyum2 ndiri dah ane. Sapa istrinya bos? Hahahaha....

Aamiin ya robal alamin...
MIMPI HANYA AKAN JADI MIMPI JIKA TANPA ADANYA IKHTIAR! Ok, do what u have to do boy! Don’t dream high if u don’t act higher than ur dream. Sir yes sir!



 Sudah tahu kabar rasyid rajasa? ni dia kehebatan negara Indonesia tercinta. keajaiban Indonesia. Keunikan Indonesia..

 http://m.kaskus.com/thread/51500b1b05346a2a6100000c/divonis-bersalah-si-banci-rasyid-rajasa-resmi-tak-ditahan

http://m.kaskus.com/thread/51383f336112433003000003/rasyid-rajasa-cuma-dituntut-hukuman-percobaan

Selesai tgl 25/03/2013 jam 13:08


No comments:

Post a Comment